*Sinergi Kesehatan Dan Keselamatan, Rumkit Bhayangkara Layani Kesehatan Masyarakat Saat Operasi Patuh Telabang*
Palangka Raya,B P,Bentara Patroli.com — Dalam rangka mendukung pelaksanaan Operasi Patuh Telabang 2025, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Kalimantan Tengah bersama Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Palangka Raya menggelar kegiatan kolaboratif dengan memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada pengendara yang tertib dan lolos dari penindakan tilang.
Kegiatan ini dilaksanakan langsung di lokasi Operasi Patuh bertempat di depan terminal W.A. Gara Kota Palangka Raya, oleh tim Kesehatan Mobile (Kesmob) Rumkit Bhayangkara sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat yang telah mematuhi aturan lalu lintas.
Layanan yang diberikan meliputi pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, konsultasi kesehatan singkat, hingga pembagian vitamin untuk menjaga kebugaran pengendara.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara Tingkat III Palangka Raya AKBP dr. Anton Sudarto, M.A.R.S., M.H., mewakili Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan, S.I.K., M.Si., menjelaskan, kehadiran tim kesehatan di tengah kegiatan operasi lalu lintas ini merupakan bagian dari dukungan institusi kesehatan Polri dalam menciptakan masyarakat yang sehat, aman, dan tertib di jalan raya.
“Kami tidak hanya mendukung dari sisi kesehatan, tapi juga memberikan semangat kepada masyarakat agar tetap disiplin dalam berkendara. Kesehatan dan keselamatan berlalu lintas harus berjalan beriringan,” ujarnya.
dr. Anton juga menambahkan, kegiatan ini adalah sinergi positif antara Ditlantas dan Rumkit Bhayangkara untuk tidak hanya menegakkan aturan, tetapi juga mengedukasi dan memberikan pelayanan kepada masyarakat yang sudah menunjukkan kepatuhan dalam berkendara.
Operasi Patuh Telabang 2025 ini berlangsung selama dua pekan dan menyasar berbagai pelanggaran seperti kelengkapan surat-surat dan kelayakan teknis, tidak menggunakan helm, tidak menggunakan sabuk pengaman bagi pengemudi mobil, melawan arus, menggunakan ponsel saat berkendara, berkendara di bawah pengaruh alkohol atau obat terlarang, serta pengendara di bawah umur.
Dengan pendekatan yang humanis, kegiatan ini diharapkan tidak hanya menumbuhkan kesadaran berlalu lintas, tetapi juga membangun citra Polri sebagai pelindung dan pengayom masyarakat yang peduli terhadap kesehatan publik. (Har,Red,BP,alex)