MASYARAKAT MANTADULU, TARIPA WALKOUT SAAT RAPAT BERSAMA PEMDA LUWU TIMUR


MASYARAKAT MANTADULU, TARIPA WALKOUT SAAT RAPAT BERSAMA PEMDA LUWU TIMUR 


SULSEL Luwu Timur,BPN Bentara Patoli.com- Konflik Agraria di Indonesia baik itu perorangan maupun antara Perusahaan dengan Masyarakat, masih terjadi di Indonesia.

Di Kabupaten Luwu Timur  yang dengan julukan keagungannya "BUMI BATARA GURU" dengan sokongan kekayaan dan kesuburan Alamnya, sehingga Luwu Timur menjadi Daerah Primadona dibidang usaha pengembangan dan industri; Perkebunan Pertanian, Perikanan dan Pertambangan.

Salahsatu Persero Milik Pemerintah (BUMN) PTPN NUSANTARA XIV Sulawesi Selatan atau PTPN IV Mantadulu masuk ke Luwu Timur dengan membuka lahan perkebunan Kelapa sawit, unit pengelolaan kebun Sawit Desa Mantadulu,Taripa dan Tawakua, sejak dibukanya perkebunan sawit oleh PTPN di wilayah ini (1980 an) menuai protes Masyarakat dan Warga Transmigrasi, Konflik Agraria antara Masyarakat dengan PTPN belum ada penyelesaian  sampai sekarang.

Akhir tahun 2024, tepatnya 11 Desember 2024 Masyarakat, Warga Transmigrasi Mantadulu, Taripa, Tawakua kembali membuat aksi dengan Tuntutan mengembalikan Tanah perkebunan ke Masyarakat, aksi yang dilanjutkan dengan menduduki Perkebunan sawit, hingga Masyarakat mendirikan tenda tenda sebagai bentuk perlawanan untuk mengambil Haknya.

Pemda Luwu Timur, menindak lanjuti Konflik Agraria antara Masyarakat Mantadulu dengan PTPN IV

Pertemuan berlangsung di Aula Kantor Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Luwu Timur (DPKPP) Senin,30 Desember 2024 

Agenda pertama Pertemuan Pemda dan Management PTPN (pk.09⁰⁰ Wita), kemudian dilanjutkan dengan agenda kedua (pk 13³⁰ Wita) Pemda dan Masyarakat Mantadulu juga dihadiri unsur FORKOPIMDA, OPD, CAMAT ANGKONA, KADES MANTADULU, tanpa dihadirkan dari pihak manajemen PTPN (?) dan pada sesi inilah yang disikapi oleh pihak Masyarakat tidak dihadirkannya manajemen PTPN,Rapat yang diwarnai protes dari Masyarakat membuat Rapat terhenti dan Masyarakat Mantadulu Walkout saat Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten 1) selaku Pimpinan Rapat 

Aini  Endis "ada waktu  pertemukan itu (Masyarakat,PTPN, Pemda) kesepakatan Tim pertemuan diwaktu terpisah saat ini,kemudian ada Level waktu pertemuan yang ada Bupati,Kapolres akan hadir semuanya "  kata Pimpinan Rapat, lanjutnya lagi  " kami mulai dari Nol lagi pak " yang langsung di respon oleh Masyarakat dengan teriakan bubar dan berdiri meninggalkan ruang Rapat (walkout)

Namun sebelumnya perwakilan Masyarakat lewat Ketua Perserikatan Petani Sulawesi Selatan (PPSS) Mulki menyampaikan dengan Tegas " Saya khatam dengan  permainan ini persoalan ini kami minta dihadirkan manajemen PTPN pada pertemuan hari ini (30/12/2024),jangan bohongi Rakyat,PTPN harus buktikan legal standing,kalau tidak ada tinggalkan lahan kami ,soal data yang dulu sampai sekarang tidak ada yang berubah" sambil mengangkat dokumen yang dimiliki 

Rapat bubar, mediasi gagal Puluhan Masyarakat, Warga Transmigrasi Desa Taripa Mantadulu Walkout sebagai bentuk kekecewaannya, Mohammad salah satu Warga Desa Taripa mengatakan  "perjuangan untuk mendapatkan Hak kami tidak sampai hari ini, dan kami segera lanjutkan ke DPRD Luwu Timur untuk dipertemukan dan surat ke DPRD kami sudah persiapkan" jelasnya.


Liputan: mf

Posting Komentar

0 Komentar
Bijaklah berkomentar, berikan kritik dan pesan yang baik.
close
Banner iklan disini