KEGIATAN PELETAKAN BATU PENJURU POLITEKNIK TANAH AIR “MENANAMKAN KESADARAN, MENUMBUHKAN KEMANUSIAAN”

 

KEGIATAN PELETAKAN BATU PENJURU POLITEKNIK TANAH AIR

“MENANAMKAN KESADARAN, MENUMBUHKAN KEMANUSIAAN”

Al-Zaytun, Indramayu – Selasa, 28 Oktober 2025

Redaksi BP,BentaraPatroli.com

Dalam semangat peringatan Hari Sumpah Pemuda, Lembaga Pendidikan Keadilan Sosial 

Indonesia Raya (LEKAS Indonesia Raya) menggelar Peletakan Batu Penjuru Politeknik Tanah 

AIR (Al-Zaytun Indonesia Raya) pada Selasa, 28 Oktober 2025, di kawasan pendidikan 

Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat. 

Kegiatan ini menjadi tonggak awal pembangunan lembaga pendidikan vokasi yang mengusung semangat kesadaran, kemanusiaan, teknologi, dan kemandirian, serta menjadi bagian dari 

komitmen Al-Zaytun untuk melahirkan pusat pendidikan berbasis praktik, riset, dan kesadaran lingkungan. 

Acara dihadiri oleh Bupati Indramayu, sejumlah pejabat pemerintah daerah, tokoh pendidikan nasional, dan civitas akademika Al-Zaytun. Kehadiran berbagai unsur masyarakat tersebut mencerminkan dukungan luas terhadap pendirian Politeknik Tanah AIR sebagai lembaga pendidikan vokasi berbasis kemanusiaan dan teknologi.

Lahirnya Kampus Berbasis Teknologi dan Kemanusiaan Politeknik Tanah AIR dirancang sebagai kampus vokasi modern yang memadukan teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan pendekatan 70 persen praktik dan 30 persen teori, mahasiswa akan belajar langsung di lapangan: menanam, memelihara, meneliti, dan menghasilkan karya nyata yang bermanfaat bagi masyarakat.

Tahap awal Politeknik akan membuka lima program studi unggulan, yaitu: 

1. Agronomi Presisi

2. Peternakan Presisi

3. Perikanan Presisi

4. Teknik Mesin

5. Kehutanan

Kelima program studi ini dikembangkan dengan dukungan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk menjawab tantangan sektor pangan, energi, dan lingkungan di masa depan.

Kampus Politeknik Tanah AIR akan berdiri di atas lahan seluas 2,5 hektare, dilengkapi dengan: 

Dua gedung asrama masing-masing 12 lantai 

- Area greenhouse dan bioflog seluas 4 hektare 

- Embung sepanjang 175 meter dengan lebar 50 meter dan kedalaman 4 meter 

- Lahan praktik tambahan seluas 300 hektare di kawasan Sidadadi 

Setiap mahasiswa akan memperoleh lahan praktik seluas 1.400 m², memungkinkan mereka 

belajar sekaligus berproduksi untuk membantu biaya pendidikan. 

Rangkaian Acara dan Komitmen Bersama Acara dimulai dengan coffee morning di Al-Ishlah, dilanjutkan perjalanan menuju lokasi pembangunan. 

Prosesi peletakan batu penjuru dilakukan oleh Ketua Tim Pendiri Politeknik, Bupati Indramayu, dan Syaykh AS. Panji Gumilang, diiringi paduan suara serta musik angklung yang membawakan Hymne dan Mars Politeknik Tanah AIR. 

Sebagai bentuk partisipasi dan tanggung jawab bersama, seluruh hadirin menandatangani, “Kesadaran Kemanusiaan”—dokumen simbolik yang menegaskan tekad bersama membangun pendidikan yang berorientasi pada perdamaian dan kemajuan peradaban. 

Acara ditutup dengan ramah tamah di Al-Ishlah, diiringi pertunjukan seni tari, keroncong, dan 

vokal dari pelajar Al-Zaytun. 

Visi Pendidikan Politeknik Tanah AIR

Politeknik Tanah AIR diharapkan menjadi pusat pendidikan vokasi unggulan yang menumbuhkan semangat belajar berbasis kerja, riset, dan keberlanjutan.

Dengan konsep “Kampus Hutan”, lingkungan belajar akan dirancang hijau, teduh, dan berwawasan ekologi untuk membentuk karakter mahasiswa yang tangguh, bijak, dan cinta tanah air. 

Kehadiran Politeknik Tanah AIR menjadi wujud nyata komitmen Al-Zaytun dalam 

membangun manusia Indonesia yang berilmu, beriman, dan berperan dalam kemajuan bangsa. 

Posting Komentar

0 Komentar
Bijaklah berkomentar, berikan kritik dan pesan yang baik.
close
Banner iklan disini